Jumat, 21 November 2014

Sang Penantang

Bahkan beribu sajakpun tak akan pernah mampu menceritakan kebahagiaan di hari itu, tak dapat menggambarkan rahmat yang Allah berikan padaku.
Alhamdulillah... Inilah masa depanku.











SANG PENANTANG

Ketika mentari hari ini mulai menjelang
Ketika itulah aku akan mengakiri lajang
Memulai hari bersama sang Penantang

Kehidupan adalah penderitaan
Beban dengan berjuta kewajiban
Tahukah kamu kunci kebahagiaan?
Adalah syukur dan ikhlas kepada Tuhan

Wahai engkau sang Penantang
Mampukah kita arungi masa mendatang?
Tak hanya saat bahagia datang
Tapi juga kesusahan mulai meradang

Kita serahkan hidup dan mati pada ilahi
Apapun yang akan terjadi
Jalani cinta dengan sepenuh hati
Lakukan yang terbaik kini dan nanti

Ugi - 17102014

Sabtu, 14 Juni 2014

Surat untuk Tuhanku


Allah Tuhanku

Aku sangat bersyukur telah kau beri kesempatan
untuk bisa menuliskan kata-kata pada Mu
Mungkin aku memang tidak peka,
atau aku tak mampu untuk menganalisa
Saat Kau memberi pertanda padaku

Sejauh ini Kau telah memberikan
yang dulu aku cita-kan
Kau ijinkan aku menuliskan
berbagai macam impianku di masa depan

dan sekarang aku berdiri,
hidup bersama dengan anugerahMu
Dan telah Kau penuhi cita-ku saat itu
sungguh aku harus bersujud, bersyukur padaMu

Allah Tuhanku

Jika hidup ini adalah sebuah permainan
Maka seperti apakah permainan itu? dan bagaimana aku memenangkannya?
Jika hidup ini adalah sebuah bisnis
Maka dengan apa aku bisa mendapatkan profit dari Mu?
Jika hidup ini adalah petualangan
Maka dimanakah ujung dari dunia ini yang harus aku capai?

Mungkin aku telah melewati jalan yang Kau tunjukan
Mungkin aku telah memainkan peran yang Kau berikan
Dan aku telah mendapatkan kebahagiaan yang Kau anugerahkan
Kemudian semua itu berganti seperti siang dan malam

Aku tahu dunia ini tak pernah berhenti berputar
Maka mengapa aku harus berhenti dan hanya berdiri disini?
Bukan, bukan karena aku suka dan bahagia disini
Melainkan aku menanti saat Kau menunjukan kemana aku harus melangkah lagi.

Allah Tuhanku

Aku menginginkan sesuatu yang telah aku sampaikan pada Mu
Aku menuliskan kembali cita-cita ku
Tapi saat ini aku belum bisa beranjak maju
Masih terhenti dengan kabut yang menutupi pandangan atas jalan Mu

Kalau pun aku bukan orang terbaik yang harus Engkau perhatikan
Kalaupun apa yang aku lakukan untuk Mu bukan sesuatu yang berarti
Bahkan mungkin aku belum bisa merasakan cinta Mu padaku yang begitu besar
Sehingga cintaku pada-Mu tak lebih dari seujung kuku

Tapi yang aku tahu, aku selalu membutuhkan-Mu
Yang aku mampu hanya meminta pada-Mu
Menyampaikan setiap keinginan ku pada-Mu
Dan berharap Kau menunjukan lagi jalan menuju bahagia-Mu

Allah Tuhanku

Jangan jauhkan doaku dari Mu
Jangan jauhkan perlindungan Mu atas diriku
Karena hanya pada-Mu aku menggantungkan semua yang ada padaku
Jadikan tulisan ini sebagai pengingatku
Bahwa cinta-Mu tak terhingga oleh pikiranku

Terima kasih Allah

Ugi 07 2014

Rabu, 12 Maret 2014

Best Beach I Ever Seen


Pantai Nyang-nyang, mungkin nama pantai ini sedikit aneh, apa lagi buat sebagian besar orang jawa, nama pantai ini seperti sejenis penyakit yang bikin orang pengen kencing terus. hehe... Tapi terlepas dari namanya yang aneh pantai ini memiliki pemandangan yang indah, suasana pantai yang nyaman, irama ombak yang lebih merdu dari nyanyian burung pagi. This is almost... perfect...

Foto diatas diambil dari atas tebing sebelum kita turun ke area pantai.

Pantai Nyang-Nyang terletak di selatan Bali, tepatnya di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, dekat dengan Pura Luhur Uluwatu. Kita dapat menemukan pantai ini dengan mudah. Menghadap tepat ke Samudra Hindia dan dibentengi tebing kokoh yang tinggi, membuat pantai ini jarang dijamah manusia.

Beruntung sekali sudah ada ratusan anak tangga yang memudahkan kita dalam menuruni jalan menuju bibir pantai. Meski cukup curam dan melelahkan tapi itu belum seberapa. Ketika sampai di bawah dan kita menyadari seberapa panjang jalan tersebut, rasanya jadi malas untuk kembali.

Aku belum bisa bercerita banyak tentang pantai ini. Nanti deh kalo ada waktu buat nulis lebih dalam. Hehe..

Rabu, 19 Februari 2014

Cerita Kita

Sajak ini aku tulis tahun 2008 dan mungkin beberapa teman-teman sudah familiar dengan tulisan ini, karena aku juga sering melihat beberapa bait tulisan ini dikutip oleh teman-teman yang lain. Here my story...


Cerita Kita

Sebuah warna yang tercipta
Menggambarkan goresan keindahan
dalam pandangan

Sebuah gambar yang terlihat
Mengingatkan cerita kita 
Dalam perjalanan kehidupan

Cerita yang tak terlupakan bersamamu kawan
Cerita yang kan kukengan selalu
Jangan lupakan aku kawan
Kenanglah diriku, ingatlah kisahku

Meski nanti kita tidak bersama
Yakinlah kebahagiaan kita akan selalu ada
Karena hanya itu yang akan menyatukan kita

-Ugijugil 2008-

Sabtu, 15 Februari 2014

Tak Ada Orang Bijak



Dunia ini nggak butuh orang bijak
Hanya penggebrak yang bisa bikin bergerak

Dunia ini nggak butuh orang bijak
Hanya badut yg bisa bikin terbahak

Manusia nggak butuh orang bijak
Hanya kebersamaan layak gagak yang berarak

Kamu nggak butuh orang bijak
Karena aku yg akan membuatkanmu sajak

Ugijugil
02 2014

Senin, 03 Februari 2014

Belajar Sabar Ya Memang Begitu

Jadi hari ini dimulai dari bangun pagi. Sesaat setelah bangun memang semuanya terasa biasa, menguap dan mengolet dengan nikmatnya. Beberapa detik kemudian aku sadar, langsung liat arloji yang memang biasa aku siapkan disamping bantal. Waduh jam 4.15. Ya Allah.. pesawatku berangkat jam 4.30. Waaa.. Udah deh nggak bakal nyampe. Seketika itu juga aku pasrah dan merelakan kepergian calon pesawatku, meski terasa kegalauan dan kesakitan di hati. #oposeh

Nah cek HP deh.. Klunting.. klunting.. klunting.. ringtone HP berbunyi berkali-kali menandakan ada sms masuk. Wah dari mama. Buseeettt... 3500 unread message, ni sms saingan sama email kantor #ehjanganbilangsiapasiapa. "Ugi udah bangun belum.." isi smsnya kek gitu semua dan di sms yang terakhir sedikit berbeda. "Ya Allah gi.. kok nggak kabarin mamah, mamah kuatir ni".

Tiba-tiba ada telp masuk dari mama..
"Halo assalamualaikum..."
"Walaikum salam, Gi udah bangun?"
"Udah mah.."
"Gimana pesawatmu?"
"Aku ditinggal ma sama pesawatku"
"Lah terus gimana??"
"Santai mah.. ntar aku cari calon mantu yang baru eh tiket pesawat yang baru"
"Hush.. serius ini.."
"hehe iya ma gapapa.. ntar langsung beli di bandara"
"Tau nggak, ini mamah belum tidur dari semalem cuma buat bangunin kamu yang katanya minta dibangunin jam 2, trus HP mu kenapa nggak bisa di telp, mama juga sms nggak dibales"
"Nggak tau ma kenapa nggak bisa di telp, lha ini sms mama aja belum tak baca semua, baru masuk, banyak banget sampe 3500 sms"
"Lha kok bisa nggak tau, HP kok nggak bisa di telp"
"Ya emang nggak tau ma.. ni kayaknya karena di taruh di lantai deh, bawah tmpat tidur. Jadi sinyalnya ilang-ilang gitu.. Ah ya udah ma ga papa kok, ntar beli lagi tiketnya"
"Aduuhh.. Gi.. terus tiket yang itu gimana?"
"Yaa.. biasanya si bisa buat bungkus nasi. Ini kan print tiketnya pake kertas A4"
"Hush.."
"Eh iyaa.. ya udah ma, hangus dah..."
"Kamu bayar pake duit mu sendiri?"
"Ndak tau deh, moga2 si kantor mau bayarin" #maunyaaku "Ya nggak papa kok mah, yang penting dateng meetingnya itu lho.."
"Oh iya meetingnya gimana?"
"Tuh kan yang ditanya masalah duit dulu... Ya kayaknya si ntar cuma bisa ikut meeting yang siang. Yang pagi nggak ikut soalnya ni aku liat di internet ada pesawat paling pas jam 7.40 sampe bali sekitar jam 10an"
"Ya udah berarti nggak papa ya.. Ati2 lho.. jangan tidur lagi.."
"Malah ngirain tidur lagi.. bisa nggak berangkat ntar ma.."
"Lha kan biasanya kek gitu.. Ya udah Assalamualaikum..."
"Ooo mama ni.. Ya mah ni tak mandi dulu sholat dulu walaikumsalam.."
Tutt.. tutt..

Hufh.. Ya.. ya.. okelah selanjutnya mandi.. selesai mandi pake baju yang udah aku siapin semalem, sholat, siap berangkat daaaaan....
ketika udah siap mau keluar kos tiba-tiba hujan turun dereeeessss banget, petir menyambar-nyambar suasana subuh ini jadi begitu mencekam *oke yang ini agak lebay*.
Waduuuhhh... Gimana mau ngadang taxi di jalan ni kalo ujannya deres kek gini? Wah ini Allah memang Maha Asyik, keknya aku lagi diminta sabar dan nggak tergesa. Astaghfirullah...
Nggak lama ternyata hujan udah mereda meninggalkan sisa-sisa titik hujan diatas dedaunan. Sejuk rasanya..
Lanjutt... Langsung deh cuss jalan kaki ngadang taxi, Wuizz.. Alhamdulillah, nggak pake lama langsung ada taxi yang nyambut dengan semangatnya kek jomblo liat cewek cakep, sreeett beloklah taxi tu mendekat. Masuk.. Masuuukkk... Aikonples... Hehe.. itu yel waktu mau masuk ruang makan diklat di Pusdikzi Bogor.
"Kemana pak.."
"Ke bandara pak."
"Siap.."
Wuzz Taxi melaju.. Aku liat jam udah jam 5.40 masih sangat nyampe untuk mengejar matahari, eh pesawat yang jam 7.40.
Aku mau beli tiket online aja ah.. Niatnya biar sampe bandara itu tinggal tuker tiket, karena biasanya disana banyak calo-calo agen tiket yang suka nanyain sampe ngikutin, sampe ke toilet pun diikutin. Wew.. agak ekstrim kalo yang beginian.
Akhirnya aku coba cari tiket pesawat pake hp stupid phone.
Pilih tanggal 4, wah ada... Oke deh, booking.. dan bayaaaarr... Alhamdulillah akhirnya dapet tiket... dan nggak lama kemudian ada sms masuk. Oh ini ni sms konfirmasi..

"T*K*T.com Flight
Your Booking #6243069-5852038 Successfully
BookingCode: QE7C3R
Airline: C*T*LINK
Schedule: CGK(Jakarta)-DPS(Denpasar,Bali), 08/02/2014 07:40"

Eh lha.. Eh lho.. heh.. ini ada yang salah ini.. gimana ini.. kok malah tgl 8? kan tadi aku pilih di search optionnya tgl 4. Waaaaa... Aaaa.. Lhoooo...

"Kenapa pak.." Pak driver taxi sampe tanya
"Ohh.. nggak papa pak, ini keknya bentar lagi hujan ya pak.."
"iya mas ini udah hujan malah, takut pesawatnya delay ya pak"
"Eh.. iya pak.. iya.. ya.. hehe..."

Entah la.. asal kluar aja tu kata-kata....

Sampai la di bandara, niatnya aku beli tiket yang baru dan ini tiket yang barusan beli online aku cancel.

Eh itu counter tiketnya udah banyak orang.

"Mbak mau beli untuk pagi ini.."
"Jam 7.40 ya pak.."
"iya mbak, dan mau cancel tiket juga"
"Wah nggak bisa cancel pak, tapi bisa di reschedule pak."
"Oh ya.. wah bagus kalo gitu"
"iya pak dan kena charge 200rb"
"Waa... Ya udah deh nggak papa dari pada aku beli lagi trus yang ini nggak bisa dicancel juga"
"Baik pak, untuk hari ini jam 7.40 ya pak biayanya 200rb"
"Ya mbak.." sambil nyodorin uang 200rb
"Baik pak ini tiket bapak silahkan di cek lagi.."
"Iya mbak udah bener.. Makasih.."
"Baik pak terimakasih.."
"Iya mbak terimakasih juga.."
"Baik pak terimakasih.."
"Iya mbak terimakasih juga.."
"Baik pak terimakasih.."

*ini kapan selesainyaaaaa...*

"Iya mbak sama-sama"
*kemudian mbaknya mengangguk*

Ooo.. minta dijawab sama-sama... bwahaha.. aneh juga jadinya. Untung aja nggak nungguin jawaban "iya aku juga suka kamu" walalalalala... bisa lebih lama tu conversationnya.

Oke alhamdulillah, tiket udah ditangan. Tinggal tunggu boarding pas dan mengisi perut yang laper.

Sip tunggu cerita selanjutnya ya.. bubye.. ;)

Sabtu, 08 Juni 2013

Menjual diri dengan kekayaan atau bertaruh untuk mendapatkan kemauan?

Selalu ada pilihan dalam setiap langkah hidup yang kita tempuh. Dan disebut pilihan karena memang opsinya lebih dari satu, seperti halnya dalam mencari dan memilih pekerjaan.

Sebagai seorang lulusan IT sering kali aku dihadapkan dengan pilihan yang cukup sulit. Bekerja pada perusahaan non IT dan job non IT tapi gaji menggiurkan atau bekerja pada perusahaan IT tapi gaji "ngepas".

Aku yakin semua orang pasti pengennya bekerja pada perusahaan yang sesuai minat bakat dengan gaji berjibun. Tapi here's the reality, kita tak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan dan kita tetap harus memilih walaupun itu sulit. Aku yakin diluar sana ada banyak orang yang mendapat pilihan jauh lebih buruk. And yeah... Here's my story...

Sore itu aku masih duduk di kereta perjalanan pulang menuju Tegal dimana saat itu aku ditelfon oleh seorang bernama Dian dari perusahaan PT. BEI. Dia mengabarkan akan mengirimkan surat penawaran gaji karena aku telah lolos berbagai tahap rekrutment dari PT. BEI. Meski dari awal aku merasa kurang cocok dengan posisi yang ditawakan tapi aku belum memiliki pilihan yang lebih baik, yeah i'm job seeker...

Karena aku masih dalam kereta yang super sumpek dan hanya bermodalkan koneksi internet yang super duper cepat, ditambah lagi hp udah kelaparan akan supplai setrum, jadi aku nggak bisa menjawab penawaran itu saat itu juga. Aku minta bu Dian untuk menelfon lagi besok pagi sebelum makan siang coz aku butuh penjelasan lebih lanjut tentang penawaran yang diajukan.

Singkat cerita keesokan paginya aku yang udah seger bangun siang, mandi siang dan sarapan siang ditelfon lagi sama bu Dian. Sambil melihat data yang udah dikirim kemarin sore dia menjelaskan ini itu tentang penawaran tersebut. Wow... Jujur sangat menggiurkan, Gajinya Wow... Bonusnya Wow... Tunjangannya Wow... Tapi disini aku kembali mentok sama perasaan ragu dengan posisi yang ditawarkan. Hmm... Akhirnya aku minta waktu untuk mempertimbangkan lagi, aku janjikan paling lambat malam itu aku akan menjawab penawaran tersebut. OK hold lagi...

Sorenya aku lihat pengumuman rekruitmen di PT. ICON+, alhamdulillah deh lolos interview user, tinggal 1 tahap lagi, tahap terakhir, medical checkup. Nah terus gimana nasib di PT. BEI nih? Bingung deh... Bahagia sih bisa diterima di perusahaan sekelas BEI dan ICON+, tapi kalo kayak gini jadi galau, muter-muter... Mungkin bukan pilihan yang buruk, malah bisa disebut sama-sama baiknya. BEI menawarkan gaji yang wow tapi kerjaan kurang sesuai, sedangkan ICON+ menawarkan posisi yang sangat sesuai dengan minat dan bakat ku tapi masih harus menjalani last test dan juga gaji yang ditawarkan aku belum tahu pasti. Nah gimana dong???

Setelah shalat ashar aku lanjutkan untuk shalat sunah aku memohon agar dibimbing oleh Allah supaya bisa mengambil keputusan yang baik.

Aku kembali melihat pada diriku sendiri, siapa aku sekarang, dan apa yang ingin aku raih esok nanti? Terus mengulangi pertanyaan itu dan menjawabnya sendiri. Dari pertanyaan itu aku bisa menemukan apa yang seharusnya aku jalani.

Yap, finally aku sudah memutuskan... Sebelum magrib menjelang aku buat email kepada BEI. Menyampaikan terimakasih atas kesempatan yang diberikan, tapi sayang sekali aku harus menolak tawaran tersebut dan aku akan bertaruh untuk menjalani tes terakhir di ICON+. Aku tak bisa menjual diri dengan gaji dan kenyamanan sedangkan hatiku berkiblat ke arah yang berbeda. Rasanya akan sangat tersiksa jika raga ini membohongi apa yang sebenarnya aku inginkan. Aku mencoba mendengarkan kata hatiku dan bersikap sesuai dengan apa yang aku rasakan. Jikapun aku harus menghadapi kemungkinan terburuk aku tak akan menyesal.

Email send... Sekarang bagaimana? Ya menunggu untuk mengikuti medical check up. Aku hanya bisa berdoa semoga apa yang aku putuskan sudah benar dan mendapat ridho dari Allah. Dan semoga aku benar-benar bisa diterima di ICON+. Amin...